-->

Deodoran: Si Kecil yang ternyata Berbahaya?

Deodoran. Siapa yang tidak mengenal benda satu ini. Hampir seluruh orang, mulai dari pria dan wanita, pernah menggunakan deodoran sebagai anti-keringat, anti-bau badan, dan sebagai ‘penyelamat’ bagi Anda yang beraktivitas diluar ruangan.
Tapi apa banyak juga yang tahu bahaya yang mengintai dibalik bahan-bahan penyusun deodoran ini? Yuk, cek satu-satu kandungan deodoran yang kamu pakai.

Deodoran 1. Aluminium
Aluminium merupakan logam, digunakan sebagai bahan utama anti-keringat pada deodoran. Cara kerjanya adalah membantu menghalangi keluarnya keringat dari pori-pori tubuh.
Bahaya: Aluminium telah lama dikaitkan dengan kanker payudara pada wanita, dan juga dicurigai kaitannya dengan peningkatan risiko tinggi penyakit Alzheimer.
Walaupun keterkaitan logam ini sudah lama dicurigai, FDA (Food and Drug Administration) sampai sekarang belum mengklasifikasikannya sebagai bahan karsinogenik.

2. Paraben
Paraben merupakan keluarga pengawet sintetis yang sering ditemukan dalam deodoran. Bahkan, paraben terkandung dalam jumlah yang mengkhawatirkan pada produk perawatan tubuh kita.
Bahaya: Pengambilan sampel acak dari 100 spesimen urin manusia yang dilakukan oleh CDC (Centers for Disease Control and Prevention) menunjukkan bahwa keseluruhannya mengandung paraben. Hal ini menunjukkan tingkat penyerapan bahan kimia yang tinggi pada kulit kita. Bahaya yang disebabkan oleh paraben dikaitkan dengan kelahiran yang cacat dan keracunan organ.

3. Propylene glycol
Propylene glycol adalah bahan lainnya yang umum digunakan dalam anti keringat dan deodoran. Bahan ini adalah bahan berbasis minyak yang digunakan untuk melembutkan produk kosmetik karena teksturnya yang licin. Cara ini adalah cara yang murah untuk membuat produk perawatan kulit lebih mudah diterapkan pada kulit.
Bahaya: Dalam jumlah besar, penelitian telah menunjukkan bahwa hal propylene glycol dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf pusat, hati dan jantung.

4. Phthalate
Phthalate sering digunakan dalam kosmetik, wewangian sintetis, plastik, produk perawatan tubuh dan bahan-bahan medis. Phthalate membantu untuk melarutkan bahan-bahan lainnya dan untuk menciptakan tekstur yang lebih baik.
Bahaya: Wanita usia melahirkan yang memiliki kadar phthalate yang tinggi pada darah dan urinnya memiliki risiko kelahiran cacat yang lebih tinggi, dibandingkan dengan yang normal.

5. Triclosan
Triclosan merupakan bahan yang umum kita lihat dalam deodoran komersial. Bahan ini digunakan sebagai penghilang bau, karena sifatnya sebagai anti-bakteri. Bahan ini juga sering digunakan dalam sabun anti-bakteri, tisu tangan dan gel.
Bahaya: Triclosan diklasifikasikan sebagai pestisida oleh FDA. Adanya kemungkinan bahwa bahan ini termasuk karsinogen telah dicetuskan oleh Environmental Protection Agency (Badan Perlindungan Lingkungan). Klasifikasi ini telah mendorong beberapa perusahaan untuk menghapusnya dari produk mereka. 
Source

Deodoran: Si Kecil yang ternyata Berbahaya?
  1. teriamakasih banyak... ternyata ada dampak burknya ya...

    ReplyDelete